Rabu, 09 Oktober 2013

ketika Amerika diserang Teroris dalam film




Pada awal tahun 2013 perfilman Hollywood diramaikan dengan rilisnya dua film yang mengangkat tema yang sama. 'Olympus Has Fallen'(OHF) yang dirilis pada bulan maret dan 'White House Down'(WHD) di bulan juni. Uniknya 2 film yang jedanya tidak terlalu jauh ini mengangkat tema yang sama, yaitu penyerangan Gedung Putih(White House) oleh teroris. Tak tanggung-tanggung 2 film ini disutradarai oleh sutradara kawakan, Antoine Fuqua pada OHF dan Rolland Emmerich pada WHD. Jika melihat 2 nama besar itu tentu kita dapat membayangkan kalau 2 film ini menawarkan adegan-adegan laga yang penuh dengan desingan peluru dan juga ledakan-ledakan spektakuler. Fuqua memang telah dikenal sebagai sutradara spesialis film aksi, beberapa karyanya antara lain Shooter(2007), Tears Of The Sun(2003) dan Training Day(2001). Sedangkan Emmerich yang sempat mendapat julukan "Perusak Bumi" karena beberapa film garapannya yg bertemakan bencana antara lain Independence Day(1996), The Day After Tomorrow(2004) dan film kontroversial 2012(2009). Selain digarap oleh sutradaranya yg bertangan dingin, jangan lupakan juga deretan aktor/aktris yang bermain di kedua film. Olympus Has Fallen dibintangi oleh Gerrard Buttler, Aaron Eckhart dan Morgan Freeman sedangkan White House Down memasang duo Chaning Tatum dan Jamie Fox sebagai tokoh sentral. Disamping tema yang sama ada beberapa elemen-elemen dalam cerita yang memiliki kemiripan. berikut beberapa kesamaan dari kedua film tersebut.


Secret Service
Hampir di semua film yang mengangkat tema gedung putih selalu melibatkan para pasukan pengaman presiden yang disebut Secret Service sebagai elemen dalam alur cerita. begitu pula latar belakang dari kedua tokoh utama dari kedua film ini dimana keduanya merupakan anggota dari Paspampres Amerika tersebut. hanya bedanya jika dalam OHF Gerrard Butller merupakan anggota Secret Service yang dimutasi akibat kegagalan dalam suatu misi, sedangkan Chaning Tatum merupakan anggota Secret Service yang baru mendapatkan promosi karena berhasil menyelamatkan presiden. Namun di kedua film ini kita mungkin akan beranggapan kalau pasukan pengawal presiden ini sangat mudah sekali dilumpuhkan oleh para teroris.

Terrorist
dalam kedua film ini, kelompok terorisnya merupakan kelompok teroris yang cukup terlatih. Latar belakang teroris dari kedua film berbeda. jika OHF terorisnya berasal dari Korea Utara yang beranggotakan dari pasukan khusus negara tersebut, sementara pada WHD terorisnya merupakan teroris lokal yang terdiri dari pelaku kriminal kelas kakap, pasukan bayaran dan juga mantan anggota pasukan khusus Navy Seals. Namun uniknya teroris dari kedua film ini mengincar target yang sama, yaitu senjata nuklir yang kunci peluncurannya dipegang oleh Presiden Amerika. dalam kedua film ini para teroris juga sempat menguasai sistem peluncuran rudal nuklir yang nantinya akan ditembakkan ke negara-negara yang selama ini menjadi musuh dari Amerika Serikat sehingga dapat memicu perang dunia ketiga. 

Pengkhianat
Gedung Putih sempat dianggap sebagai tempat paling aman di dunia karena penjagaannya yang super ketat. namun dalam kedua film ini anggapan itu seakan hilang karena para teroris berhasil menguasai gedung ini dalam hitungan menit. hal ini tentu tak dapat dilakukan tanpa adanya bantuan dari orang dalam yang berkhianat. dalam 2 film ini para pengkhianat ini merupakan elemen penting dalam cerita. di kedua film ini para pengkhianat berasal dari pejabat tinggi negara dan juga dari anggota Secret Service.

"Speaker"
dalam kedua film tentu anda akan sering mendengar istilah 'Speaker'. dalam susunan kabinet Amerika Serikat sendiri Speaker merupakan jabatan yg tugasnnya menjalankan fungsi administratif dan prosedural dalam pemerintah. tokoh Speaker dalam kedua film ini memegang peranan penting dalam cerita. karena dalam cerita Speaker ini bertugas sebagai negosiator dan juga pengganti presiden karena presiden disandera oleh teroris. selain itu tokoh speaker ini juga membantu sang tokoh utama dalam upaya penyelamatan presiden.

munculnya kedua film ini seakan menyiratkan pesan bahwa negara sekuat apapun tak akan luput dari ancaman keamanan. selain itu film ini juga memberikan gambaran bagaimana negara adidaya seperti Amerika yang gencar menyuarakan pemberantasan teroris ternyata menjadi sasaran empuk teroris itu sendiri. disini juga kita bisa melihat bagaimana militer Amerika yang kekuatan militernya paling canggih sekalipun dapat dibuat kerepotan oleh sekelompok teroris yang jumlahnya relatif sedikit. namun seperti pada film-film hollywood pada umumnya, selalu muncul seseorang yang menjadi pahlawan yang entah bagaimana caranya seorang diri bisa membasmi para teroris. tetapi dibalik itu semua, kedua film ini menawarkan ketegangan yg memacu adrenalin dari awal hingga akhir cerita. kedua film ini kompak sama-sama mendapat rating 6.4 pada poling yang dipublikasikan oleh situs IMDB. biar begitu, baik Olympus Has Fallen maupun White House Down bisa jadi pilihan bagus bagi anda para penggemar film aksi. selamat menonton.




Jumat, 20 September 2013

Resensi: The Bucket List, apa keinginanmu sebelum mati??

The Bucket List(2007), film bergenre drama komedi ini mengisahkan tentang 2 orang lanjut usia yang bernama Carter Chamber(Morgan Freeman) dan Edward Cole(Jack Nicholson). kehidupan kedua orang ini sangat berbeda, Carter seorang yang berprofesi sebagai mekanik yang sehari-harinya hidup pas-pasan namun dikelilingi oleh keluarga yang menyayanginya dan Edward seorang milyuner yang hidup berkecukupan namun sangat kesepian tanpa ada keluarga. kedua orang ini kemudian dipertemukan di sebuah rumah sakit, keduanya memang menderita penyakit yang sangat parah dan dokter bahkan sempat memvonis bahwa hidup mereka hanya tinggal beberapa bulan lagi. karena kesamaan nasib itulah 2 orang tua yang sakit-sakitan itu menjadi akrab. kemudian pada suatu kesempatan, Carter iseng membuat sebuah daftar yang berisi keinginan2 yang ingin dilakukan di sisa waktu yang ada dan secara tidak sengaja daftar tersebut dibaca oleh Edward. diapun menilai bahwa daftar yang ditulis oleh Carter dirasa terlalu datar, kemudian dia mengoreksinya dan menambahkan beberapa keinginan. pada akhirnya keduanya sepakat untuk melakukan hal-hal yang ada di dalam daftar tersebut. daftar keinginan mereka antara lain:

1. Menyaksikan sesuatu yang benar-benar luar biasa
2. Membantu orang asing dengan memberikan kebaikan
3. Tertawa sampai mengeluarkan air mata
4. Mengendarai sebuah Shelby Mustang
5. Mencium gadis tercantik di dunia
6. Memiliki sebuah tattoo
7. Terjun payung
8. Mengunjungi Stonehenge
9. Berlibur 1 minggu di Louvre
10. Melihat Roma
11. Makan malam di La Cherie d'Or
12. Melihat Pyramids
13. Kembali berhubungan (sebelumnya `berburu kucing besar')
14. Mengunjungi Taj Mahal
15. Hong Kong
16. Victoria Falls
17. Serengeti
18. Mengendarai sepeda motor menelusuri tembok raksasa di Cina

alur cerita dari film ini tidak selalu menampilkan cerita bagaimana Carter dan Edward melakukan hal-hal yang ada di dalam daftar. namun juga disisipkan cerita bagaimana keadaan keluarga dari kedua tokoh tersebut. film ini sangat enak untuk ditonton selain ceritanya gampang dicerna juga penuh dengan pesan moral. beberapa pesan yang ingin disampaikan film ini salah satunya adalah mengajarkan bahwa impian atau keinginan yang bagaimanapun tingginya  tidak boleh diabaikan, karena asal ada usaha pasti  ada jalan untuk mewujudkannya. selain itu salah satu pesan yang saya tangkap dari film ini adalah bahwa harta itu tidak ada artinya jika dibandingkan perhatian dari keluarga. dalam salah satu adegan diceritakan bagaimana Carter yang hidup pas-pasan namun selalu bahagia karena ada keluarga yang selalu berada disekitarnya, berbeda dengan Edward yang berlimpah harta namun sangat kesepian. cerita dalam film ini berakhir dengan meninggalnya Carter dan Edward, abu keduanya ditaruh di puncak gunung Everest bersama dengan daftar keinginan mereka. happy ending atau bad ending, itu tergantung pendapat anda masing-masing. selamat menonton, enjoy the show :)   

"Dengan menuliskan impian dan target Anda pada kertas, berarti Anda sudah melakukan satu langkah dalam proses menjadi orang yang paling Anda inginkan." Mark Victor Hansen

Kamis, 14 Februari 2013

Criminal, Fraudster but Protagonist



Pernah saya mendengar ungkapan bahwa uang merupakan akar dari kejahatan. Sekilas ungkapan tersebut tampak berlebihan. Tetapi jika kita melihat banyak fakta yang terjadi di sekitar kita, sebagian dari kita akan setuju dengan ungkapan tersebut. Banyak orang melakukan sesuatu demi uang. Memang masalah soal uang ini menjadi masalah yang cukup pelik. Orang bisa jadi serakah karena uang. Cara halal banyak ditempuh. Namun, banyak juga orang yang melakukan kegiatan ilegal demi uang. Biarpun sudah ada hukum dan aturan yang berusaha untuk mencegah orang berbuat kejahatan. Namun tetap saja para kriminal mencari cara dan celah-celah dari hukum dan aturan yang ada untuk tetap melakukan kejahatan. Dalam banyak film sendiri kita sering melihat bagaimana sang pembuatnya mengangkat tema kejahatan melawan kebaikan. Kebanyakan dari banyak film tokoh utamanya akan dihadapkan dengan para antagonis yang berwatak jahat. Tetapi, diantara banyaknya film yang mengusung tema-tema seperti itu, ada juga yang tokoh utamanya adalah seorang penjahat, penipu, perampok dan beragam profesi kriminal lainnya. Biarpun begitu film-film seperti itu tak jarang mengundang decak kagum dari para penontonnya. Mereka terpesona dengan kepintaran dan kelicikan dari para tokoh utama tersebut. Untuk artikel kali ini, saya mencoba membahas beberapa tokoh utama dalam film yang menjadi kriminal. Siapa saja mereka? Ini dia:   

 Andy Dufresne
Specialty: Money Laundering
Cast by: Tim Robbins
Appearance in: The Shawshank Redemption

Andy Dufressne tadinya adalah seorang bankir handal yang bekerja pada Maine Bank di Portland, Amerika Serikat. Namun dia divonis bersalah atas pembunuhan terhadap istrinya yang sebenarnya tidak pernah dilakukannya. Akibatnya Andy harus mendekam di penjara Shawshank dengan masa hukuman seumur hidup. Pada mulanya kehidupan Andy di penjara sangat keras. Namun keadaan berubah ketika dia membantu salah satu sipir penjara untuk membebaskanpajakkan warisan yang diterima sipir tersebut. Keahliannya dalam memanipulasi aturan pajak akhirnya berhasil membeaskan warisan sang sipir dari pajak yang cukup besar. Hingga akhirnya keahlian Andy ini dimanfaatkan oleh sang kepala penjara Norton untuk melakukan pencucian uang terhadap keuangan penjara. Dengan sangat brilian Andy membuat sebuah rekening bank dengan nama fiktif untuk menampung uang yang digelapkannya tersebut. Bahkan untuk lebih meyakinkan lagi, dia juga membuat nomor identitas, nomor jaminan sosial, SIM dan dokumen-dokumen lain agar nama fiktif itu seolah-olah nyata. Tak tanggung-tanggung uang sejumlah $370.000 berhasil digelapkannya. Itu merupakan jumlah yang cukup besar di tahun 1966(setting film). Dan pada akhirnya uang tersebut dapat dinikmati sendiri oleh Andy setelah dia berhasil kabur dari penjara Shawshank.  

 Gordon Gekko
Specialty: corporate raiding & Insider trading
Cast by: Michael Douglass
Appearance in: Wall Street & Wall Street: Money Never Sleeps(2009)

Gordon Gekko sehari-harinya bekerja sebagai pialang saham yang cukup handal. Karena keahliannya dalam bermain saham dia memiliki kekayaan yang cukup melimpah. Kekayaan tersebut berasal dari penjualan dan spekulasi saham real estate. Namun ternyata kekayaan tersebut didapat melalui proses ‘insider trading’. Yaitu proses transaksi saham yang melibatkan orang dalam perusahaan, sehingga dia tahu kapan harus membeli saham dan menjualnya. Kejahatannya ini akhirnya terbongkar setelah seorang kawannya, Bud Fox melapor kepada SEC(Badan pengawas pasar modal Amerika Serikat). Fox mengungkapkan segala kejahatan Gekko setelah dia tertangkap oleh SEC akibat transaksi illegal agar hukumannya dapat lebih ringan. Akibatnya Gekko mendapat hukuman penjara pada 1990 dan dibebaskan 2001. Selama dipenjara dia sempat menulis sebuah buku yang berjudul: Is Greed Good?: Why Wall Street Has Gone Too Far yang berisi tentang perkiraan akan datangnya penurunan pertumbuhan ekonomi. Selain terkenal dengan buku yang ditulisnya selama dipenjara, Gekko juga terkenal dengan pernyataanya yang berjudul “Greed is Good” berikut ini adalah pernyataan lengkapnya.

"Greed, for lack of a better word, is good. Greed is right. Greed works. Greed clarifies, cuts through and captures, the essence of evolutionary spirit. Greed, in all of its forms; greed for life, for money, for love, knowledge, has marked upward surge of mankind and greed, you mark my words, will not only save Teldar Paper, but that other malfunctioning corporation called The USA" 
    
 Neal Caffrey
Specialty: Forgery
Cast By: Matt Boomer
Appearance in: White Collar-TV Series

Tampan, necis, pintar, namun licik itulah kesan yang melekat pada seorang Neal Caffrey. Siapa sangka pria yang sehari-harinya selalu berdandan rapih dan tampil gaya ini adalah seorang kriminal yang sangat lihai. Karena kelihaiannya dalam pemalsuan surat berharga, menjadikan Neal sebagai buronan nomor 1 oleh FBI. Selain memalsu surat-surat berharga, Neal juga jago dalam memalsu barang-barang antik seperti lukisan ataupun ukiran. Bahkan dia dapat membuat barang-barang antik tiruannya semirip mungkin dengan barang aslinya dan sudah tak terhitung lagi berapa banyak barang antik yang berhasil dicurinya dan dijual kepada penadah atau kolektor dengan harga selangit. Namun, seperti kata pepatah “sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga” Neal akhirnya tertangkap juga oleh seorang agen FBI, Peter Burke. Hukumanpun dijatuhkan. Namun,  Peter melihat bahwa keahlian Neal dapat dimanfaatkan oleh FBI. Akhirnya Neal dipekerjakan oleh FBI sebagai konsultan dalam memecahkan kasus-kasus kejahatan kerah putih dan tentu saja dalam pengawasan penuh dari Peter Burke. Bahkan untuk mencegah Neal kabur, dia dipasangkan sebuah gelang kaki yang dilengkapi GPS agar dapat melacak keberadannya. Selain jago dalam pemalsuan surat berharga dan barang antik, Neal juga memiliki kemampuan lain, diantaranya adalah ingatan photographic, jago bermain catur, pemecah kode dan juga jago dalam mencopet. Bahkan Peter sendiri sering menjadi korban dari keahlian Neal dalam mencopet.



 Chris Faraday
Specialty: Smuggling
Cast By: Mark Wahlberg
Appearance in: Contraband

Chris Faraday, mencoba untuk kembali ke jalan yang benar setelah bertahun-tahun hidup sebagai seorang penyelundup. Namun, suatu kejadian yang menimpa adik iparnya membuatnya mau tidak mau harus kembali ke dunia kriminal. Chris harus kembali menyelundupkan barang setelah adik iparnya berhutang 10 pon kokain senilai 700 ribu dollar kepada Tim Briggs, seorang gangster dan juga pengedar narkoba. Kemudian dia pergi ke Panama untuk menyelundupkan uang palsu senilai 3 juta dollar agar dapat melunasi hutang tersebut.  Chris, sebelumnya dikenal sebagai penyelundup yang handal. Bahkan saking handalnya dia mendapatkan julukan ‘Houdini’. Dia mendapat julukan tersebut karena sering memakai trik-trik tak yang tak terduga sehingga barang-barang selundupannya selalu lolos dari pengawasan polisi dan bea cukai. Bahkan pada aksinya yang terakhir, dia tidak hanya berhasil menyelundupkan uang palsu senilai 3 juta dollar tetapi juga kokain senilai 700 ribu dollar dan lukisan bernilai 20 juta dollar. Dengan uang sebanyak itu tentu cukup untuk memulai hidup baru bersama keluarganya.

Minggu, 20 Januari 2013

Resensi Film: Warrior


film-film bertema olah-raga tentu sudah menjamur. film dengan tema tersebut biasanya cukup menginspirasi bagi yang menontonnya karena tak jarang ceritanya diangkat dari kisah nyata. penonton sering terhanyut dengan kisah dari tokoh utama yang tadinya bukan apa2, dipandang sebelah mata dan selalu kalah kemudian karena tekad, kemauan yang kuat dan usaha keras akhirnya berhasil menjadi juara. menurut saya pribadi film-film yang bertema olah raga sangat recomended buat kita karena banyak pesan moral yang bisa kita pelajari.

ok, kali ini saya mau share tentang film yang pernah saya tonton yang berjudul Warrior. film ini bertema olah raga tepatnya olah raga bela diri campuran. bernama bela diri campuran(mixed martial art)karena dalam olah raga ini mencampurkan beraneka ragam seni bela diri seperti tinju, kickboxing, gulat dan lain2. biarpun dibumbui dengan adegan2 baku hantam tapi jangan mengharap kita akan disuguhkan gerakan koreografi yang indah seperti dalam film Ip Man atau Merantau.

film ini mengambil cerita dari 2 sudut pandang tokoh utama. tokoh pertama bernama Brendan Conlon(Joel Edgerton). Dia adalah seorang mantan petarung beladiri campuran yang (sebetulnya) sudah pensiun. sehari-harinya Brendan bekerja sebagai seorang guru fisika di sebuah SMA. kehidupan keluarga Brendan awalnya baik-baik saja. namun kemudian masalah muncul ketika rumahnya hendak disita dan anaknya terpaksa harus dirawat di rumah sakit lantaran terkena penyakit ginjal. kemudian dia mencoba mencari pinjaman ke bank, namun malangnya bank menolak memberikan pinjaman kepada Brendan. di tengah keputusasaan, Brendan nekat untuk mengikuti pertarungan beladiri campuran di suatu kelab malam. tak disangka keikutsertaannya dalam pertandingan tersebut diketahui oleh pihak sekolah, sehingga dia diskors untuk sementara waktu tidak boleh mengajar. karena tidak bisa mengajar, dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti sebuah turnamen beladiri campuran tingkat nasional. keputusannya ini sempat menimbulkan cekcok dengan istrinya, namun karena tidak ada jalan lain, akhirnya Brendan mengikuti turnamen tersebut.

tokoh kedua bernama Tommy Riordan(Tom Hardy). sama seperti Brendan, Tommy juga tadinya merupakan petarung beladiri campuran. selain itu, Tommy juga merupakan mantan tentara marinir Amerika yang bertugas dalam perang Irak. namun karena suatu peristiwa di medan perang yang mengakibatkan terbunuhnya salah seorang kawan baiknya, Tommy akhirnya memilih kabur dari kesatuan marinir. hidupnya terlunta-lunta tidak jelas. sampai kemudian dia kembali menjadi petarung bela diri campuran karena merasa bertanggung jawab atas keadaan keluarga kawannya yang mati di medan perang. lalu dia memutuskan untuk mengikuti turnamen yang sama seperti yang diikuti Brendan dan meminta ayahnya untuk menjadi pelatihnya. dia bertekad jika dia juara maka uang hadiahnya akan disumbangkan untuk keluarga kawannya yang terbunuh di medan perang.

film ini tidak hanya menampilkan adegan baku hantam ala bela diri campuran tetapi juga menampilkan sisi humanis dari para tokoh2nya. disini juga diceritakan bagaimana kehidupan Brendan sebagai seorang ayah dan guru yang begitu dekat dengan keluarga dan murid2nya dan juga Tommy yang sebetulnya begitu membenci ayahnya yang mantan pecandu alkohol karena menganggap ayahnya-lah yang paling bertanggung jawab atas kematian ibunya. setelah melalui banyak peristiwa, kedua tokoh ini akhirnya bertemu dalam satu pertarungan. ending dari film ini bisa dibilang cukup menyentuh karena terkuaknya hubungan sebenarnya dari tokoh Brendan dan Tommy.

film yang disutradarai oleh Gavin O'Connor dan dibintangi Oleh Joel Edgerton, Tom Hardy dan Nick Nolte ini berhasil mendapatkan rating yang tinggi sebesar 8,2 pada situs Internet Movie Data Base(IMDb). selain itu film ini juga masuk dalam beberapa nominasi award pada 2011 lalu, diantaranya adalah Broadcast Film Critics Association Awards, Chicago Film Critics Association Awards dan Online Film Critics Society Awards yang memasukan nama Nick Nolte sebagai best supporting actor. film ini sangat recomended untuk ditonton karena selain dibumbui adegan baku hantam yang seru dan menegangkan ada beberapa pelajaran tentang hidup yang dapat kita ambil, akhir kata selamat menikmati. 

"family is worth fighting for"     

Rabu, 16 Januari 2013

Creative Accounting


Waktu pertama kali kuliah audit forensic saya excited banget. Gimana enggak? Mata kuliah ini udah lama banget saya incar, tapi karena dosennya baru ada(baru selesai kuliah di Aussie), akhirnya baru semester 6 saya ambil mata kuliah ilmu detektif ini.

Nah pada hari pertama ini, pak dosennya jelasin yang namanya creative accounting. Kalo diliat dari namanya yg ada kata-kata ‘creative’ pasti kebanyakan orang-orang bakal ngebayangin yang baik-baik. Tapi ternyata, yang namanya creative accounting ternyata berhubungan dengan fraud. Kok bisa??

Naaah jadi gini kalo diliat dari definisinya sendiri creative accounting itu adalah proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Atau dengan bahasa gampangnya, pihak-pihak tertentu memanfaatkan kemampuan & pemahamannya dalam standar akuntansi untuk memperoleh keuntungan sendiri. Sebenarnya creative  accounting ini memang ga menyalahi aturan, tetapi dapat menyesatkan & bahkan merugikan pihak-pihak tertentu seperti pemegang saham ataupun pemerintah.   

Klasifikasi creative accounting ada bermacam-macam. Karena termasuk dalam fraud, penyebabnya bisa terjadi karena kebutuhan(need), keserakahan(greed) dan kesempatan (opportunity). Nah tapi untuk contoh yang lebih teknisnya salah satunya yaitu untuk memenuhi ramalan/prediksi di pasar modal. Tentu kita tahu donk kalo kita liat di tv, acara-acara yang ngebahas soal saham biasanya ada tuh prediksi harga saham di masa yang akan datang. Jika harga saham diprediksi bakal naik, maka perusahaan akan sebisa mungkin untuk memenuhi prediksi tersebut agar sahamnya banyak yang beli.

Untuk melakukan trik-trik dalam creative accounting, banyak cara bisa dilakukan. Dalam buku “The Financial Numbers Game” (dengan versi bahasa Indonesia: Deteksi Kecurangan Akuntansi) karya Charles W. Mulford & Eugene E. Comiskey mengklasifikasi trik-trik creative accounting beberapa diantara adalah:

11.  Pendapatan Prematur dan Pendapatan Fiktif

Untuk trik pertama ini mungkin yang paling dasar. Memang, untuk menarik minat para investor tentu harus berusaha untuk meningkatkan laba & cara yg paling tepat adalah meningkatkan pendapatan. Untuk itu perusahaan dapat menggunakan pendapatan premature atau fiktif. Untuk pendapatan fiktif pasti sudah banyak yang tahu. Yaitu pendapatan yang sebenarnya ga pernah terjadi, tapi ada bukti-bukti seperti faktur, nota dll. Sedangkan kalo pendapatan prematur, transaksinya memang benar-benar terjadi, lengkap dengan dokumen-dokumen pendukung, tetapi pengakuannya dimajukan. Untuk 2 trik ini nantinya akan berpengaruh ke laporan laba-rugi.
2.      
22. Kebijakan memperpanjang umur amortisasi & Kapitalisasi Agresif.
Kepanjangan umur amortisasi adalah memperpanjang perkiraan masa manfaat dari asset tetap. Seperti yang kita tahu, biaya penyusutan merupakan biaya operasional yang akan berpengaruh langung terhadap laba. Disamping itu semakin lama masa aktif suatu asset tetap maka akan semakin kecil pula biaya amortisasi atau penyusutannya. Untuk itu perusahaan dapat memperpanjang umur amortisasi agar dapat memperkecil biaya penyusutan. Sedangkan kapitalisasi agresif dapat diartikan sebagai melakukan kapitalisasi sebagian besar biaya sehingga pembaca laporan keuangan menjadi optimis pada kinerja perusahaan. Biasanya biaya-biaya yang dikapitalisasi ini adalah item-item yang agak sulit dipahami, seperti biaya-biaya pengembangan. Bila sudah dikapitalisasi maka biaya-biaya tersebut akan diubah menjadi harta(asset) yang akan diamortisasi. Akibatnya pendapatan akan menjadi lebih tinggi karena biaya-biaya tadi telah diakui sebagai asset sehingga para pengguna laporan keuangan akan optimis terhadap kinerja perusahaan.

Itu tadi sedikit penjelasan mengenai Creative Accounting. biarpun ada kata creative ternyata tidak berarti baik. Mungkin daripada diberi nama creative lebih tepat jika diberi nama slick(curang). Bagaimana menurut anda??

“You need a trick to do slick” Hey that’s rhyme J

Sumber:



Comiskey, C. W. (2010). Deteksi Kecurangan Akuntansi. Jakarts: PP Manajemen.

Tuanakotta, T. M. (2007). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta: LP-FEUI.

 




Jumat, 11 Januari 2013

Film Akuntansi: The Shawshank Redemption

              suatu hari di menjelang akhir pekan, saya bingung cari hiburan buat malem minggu. ya tau sendiri kan yang namanya malam minggu itu bisa jadi malapetaka kalo ga ada huburan, apalagi buat jomblo-jomblo seperti saya ini :P.

               akhirnya saya memutuskan untuk melakukan ritual pengusir galau malam minggu, movie hunting di warnet. naaah tapi pas sampe di warnet saya bingung lagi, mau copy apa? film-film baru udah nonton semua & warnetnya belom update film lagi. di saat suasana galau itu saya inget pesen dari temen saya.

"Ri, buat yang maniak audit forensik kaya kamu nih, mesti nonton film The Shawshank Redemption. film lama sih, tapi dijamin keren deh"

karena dapat info dari sumber yang dipercaya, akhirnya saya copy juga tuh film dan hasilnya luar biasa. ga cuman jalan ceritanya yang seru & menyentuh, buat yang belajar akuntansi khususnya audit forensik dijamin bakal mikir. ok buat sinopsisnya ini dia:


Film ini menceritakan tentang Andy Dufresne(Tim Robbin), seorang banker yang handal dan sukses dalam karirnya. Namun Andy divonis bersalah atas pembunuhan yang dilakukan terhadap istrinya yang melakukan perselingkuhan. Akibatnya Andy mendapatkan hukuman penjara seumur hidup dan dikirim ke penjara Shawshank, New England. Di penjara tersebut, pada mulanya Andy diperlakukan dengan buruk oleh para penghuni penjara lainnya. Kemudian dia berkenalan dengan Red(Morgan Freeman), tahanan lain yang terkena hukuman penjara 30 tahun yang bisa mengatur barang apa saja yg bisa keluar masuk penjara.

Pada suatu hari sang sipir penjara, Kapten Hadley mendapat sejumlah uang dari hasil asuransi kematian saudaranya. Namun, sang sipir bingung karena jika menerima uang tersebut, dia tidak akan mendapat uang itu secara utuh karena akan terkena potongan pajak yang cukup besar. Andy yang mendengar hal itu kemudian menawarkan bantuan untuk mengurusi uang warisan tersebut agar tidak terkena pajak. Kapten Hadley pada mulanya tidak percaya, tetapi setelah diyakinkan oleh Andy akhirnya sang sipir setuju.

Berita tentang keberhasilan Andy dalam membebas-pajakkan uang asuransi kapten Hadley akhirnya menyebar ke seluruh sipir penjara termasuk ke kepala penjara, Samuel Norton. Keahlian financial yang dimiliki Andy ini kemudian dimanfaatkan untuk melakukan pencucian uang yang nantinya hanya akan dinikmati oleh Norton sendiri. Pada awalnya Andy mau saja melakukan hal tersebut asalkan semua permintaannya di penjara dipenuhi. Namun, lama kelamaan Andy mulai gerah terlebih lagi setelah adanya tahanan baru yang dapat membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah dalam pembunuhan istrinya. Andy kemudian meminta Norton agar dapat membuka kembali kasus pembunuhan istrinya di persidangan. Tapi, karena takut kejahatannya akan terbongkar jika Andy bebas, Norton malah mengancam Andy. Tak sampai disitu, Tomy, tahanan yang menjadi saksi kunci pembunuhan akhirnya dibunuh.

Sejak saat itu Andy akhirnya berencana untuk membeberkan kejahatan pencucian uang yg dilakukan Norton sekaligus kabur dari penjara Shawshank.

Pada awal film, alur cerita mengalir begitu layaknya film-film drama pada umumnya. Namun pada pertengahan film, para penonton khususnya yang mengerti Akuntansi akan disuguhkan trik-trik akuntansi yg dilakukan Andy dalam memanipulasi keuangan para sipir penjara. Terlebih lagi ketika dia mencoba meyakinkan Kapten Hadley mengenai peraturan pajak yang akan dimanipulasi sehingga uang asuransi kematian saudaranya tidak terpotong. Kemudian juga ketika dia menjelaskan kepada Red bagaimana proses pencucian uang yang dilakukannya untuk Norton.

Film The Shawshank Redemption ini merupakan film yang enak untuk ditonton. Dari awal film, penonton sudah disuguhkan konflik yang dihadapi oleh Andy si tokoh utama, dari awal divonis hukuman seumur hidup hingga kehidupan kerasnya di dalam penjara. Selain itu persahabatannya dengan Red juga menjadi cerita yang cukup mengharukan. Diceritakan bagaimana dua sahabat yang pada awalnya tidak saling mengenal akhirnya menjadi teman baik yang saling menguatkan di tengah-tengah kerasnya kehidupan penjara. Namun, di film ini tidak hanya menceritakan kehidupan seorang Andy dan Red saja, namun juga kehidupan narapidana lain. Seperti Brooks Hatlen, tahanan tua yang telah 40 tahun mendekam dipenjara, yang akhirnya bunuh diri akibat depresi setelah bebas dari penjara.


The Shawshank Redemption merupakan film yang menduduki peringkat teratas dalam IMDb top 250 dengan rating 9,3. Selain itu film garapan sutradara Frank Darabont ini mendapat banyak penghargaan dan juga masuk dalam banyak kategori nominasi Academy Award tahun 1995. Dengan rating tinggi di IMDb dan banyaknya penghargaan yang diperoleh, film ini tentu layak untuk ditonton, apalagi untuk anda yang menggeluti bidang akuntansi, selamat menonton.