Waktu pertama kali kuliah audit
forensic saya excited banget. Gimana enggak? Mata kuliah ini udah
lama banget saya incar, tapi karena dosennya baru ada(baru selesai kuliah di
Aussie), akhirnya baru semester 6 saya ambil mata kuliah ilmu detektif ini.
Nah pada hari pertama ini, pak
dosennya jelasin yang namanya creative
accounting. Kalo diliat dari namanya yg ada kata-kata ‘creative’ pasti kebanyakan orang-orang bakal ngebayangin yang
baik-baik. Tapi ternyata, yang namanya creative
accounting ternyata berhubungan dengan fraud.
Kok bisa??
Naaah jadi gini kalo diliat dari
definisinya sendiri creative accounting
itu adalah proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman
pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik dll) dan
menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd,
1999). Atau dengan bahasa gampangnya, pihak-pihak tertentu memanfaatkan
kemampuan & pemahamannya dalam standar akuntansi untuk memperoleh
keuntungan sendiri. Sebenarnya creative
accounting ini memang ga menyalahi aturan, tetapi dapat menyesatkan
& bahkan merugikan pihak-pihak tertentu seperti pemegang saham ataupun
pemerintah.
Klasifikasi creative accounting ada bermacam-macam. Karena termasuk dalam fraud, penyebabnya bisa terjadi karena
kebutuhan(need), keserakahan(greed) dan kesempatan (opportunity). Nah tapi untuk contoh
yang lebih teknisnya salah satunya yaitu untuk memenuhi ramalan/prediksi di
pasar modal. Tentu kita tahu donk kalo kita liat di tv, acara-acara yang
ngebahas soal saham biasanya ada tuh prediksi harga saham di masa yang akan
datang. Jika harga saham diprediksi bakal naik, maka perusahaan akan sebisa
mungkin untuk memenuhi prediksi tersebut agar sahamnya banyak yang beli.
Untuk melakukan trik-trik dalam creative accounting, banyak cara bisa
dilakukan. Dalam buku “The Financial
Numbers Game” (dengan versi bahasa Indonesia: Deteksi Kecurangan Akuntansi) karya Charles W. Mulford & Eugene E. Comiskey
mengklasifikasi trik-trik creative
accounting beberapa diantara adalah:
11. Pendapatan
Prematur dan Pendapatan Fiktif
Untuk trik
pertama ini mungkin yang paling dasar. Memang, untuk menarik minat para investor
tentu harus berusaha untuk meningkatkan laba & cara yg paling tepat adalah
meningkatkan pendapatan. Untuk itu perusahaan dapat menggunakan pendapatan
premature atau fiktif. Untuk pendapatan fiktif pasti sudah banyak yang tahu.
Yaitu pendapatan yang sebenarnya ga pernah terjadi, tapi ada bukti-bukti
seperti faktur, nota dll. Sedangkan kalo pendapatan prematur, transaksinya
memang benar-benar terjadi, lengkap dengan dokumen-dokumen pendukung, tetapi
pengakuannya dimajukan. Untuk 2 trik ini nantinya akan berpengaruh ke laporan
laba-rugi.
2.
22. Kebijakan
memperpanjang umur amortisasi & Kapitalisasi Agresif.
Kepanjangan
umur amortisasi adalah memperpanjang perkiraan masa manfaat dari asset tetap.
Seperti yang kita tahu, biaya penyusutan merupakan biaya operasional yang akan
berpengaruh langung terhadap laba. Disamping itu semakin lama masa aktif suatu
asset tetap maka akan semakin kecil pula biaya amortisasi atau penyusutannya.
Untuk itu perusahaan dapat memperpanjang umur amortisasi agar dapat memperkecil
biaya penyusutan. Sedangkan kapitalisasi agresif dapat diartikan sebagai
melakukan kapitalisasi sebagian besar biaya sehingga pembaca laporan keuangan
menjadi optimis pada kinerja perusahaan. Biasanya biaya-biaya yang
dikapitalisasi ini adalah item-item yang agak sulit dipahami, seperti
biaya-biaya pengembangan. Bila sudah dikapitalisasi maka biaya-biaya tersebut
akan diubah menjadi harta(asset) yang akan diamortisasi. Akibatnya pendapatan
akan menjadi lebih tinggi karena biaya-biaya tadi telah diakui sebagai asset
sehingga para pengguna laporan keuangan akan optimis terhadap kinerja
perusahaan.
Itu tadi sedikit penjelasan
mengenai Creative Accounting. biarpun
ada kata creative ternyata tidak
berarti baik. Mungkin daripada diberi nama creative
lebih tepat jika diberi nama slick(curang).
Bagaimana menurut anda??
“You need a trick to do slick”
Hey that’s rhyme J
Sumber:
Comiskey, C. W. (2010). Deteksi Kecurangan
Akuntansi. Jakarts: PP Manajemen.
Tuanakotta, T. M.
(2007). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta: LP-FEUI.
SBC launches new gaming partnership with SBC - JTG Hub
BalasHapusSBC has been focused on the sports betting 강릉 출장샵 industry for more than 양산 출장안마 10 포천 출장안마 years, and 포천 출장마사지 SBC has built upon the SBC 천안 출장마사지 platform to make sure that